Selasa, 06 Juni 2017

Perahu Dan Rakit di Sungai Ogan Baturaja

Tidak banyak alat transportasi  sungai yang sering digunakan sehari – hari di aliran air sungai Ogan ini , hanya Perahu dan Rakit.

Memang lebar sungai ogan yang ada di Kota Baturaja ini tidaklah terlalu luas dibandingkan dengan sungai – sungai besar lainnya yang ada di Sumatera Selatan , jadi hanya dengan menggunakan perahu dan rakit sepertinya sudah cukup.


Perahu di Sungai Ogan


Perahu terikat di pinggir sungai Ogan

Bagi Masyarakat yang tinggal di dekat aliran sungai Ogan dan memiliki aktivitas tinggi disungai sepertinya memiliki perahu adalah sebuah kebutuhan wajib.

Apalagi pekerjaan sehari – harinya adalah mencari ikan disungai sudah tentu perahu adalah alat yang sangat penting.

Apalagi jika seseorang memiliki kebun diseberang sungai, sudah tentu membutuhkan perahu sebagai alat penyeberangan.

Kehadiran perahu disungai Ogan memang cukup ramah lingkungan sebab tidak menggunakan bahan bakar minyak untuk mengemudikannya.Hanya cukup dengan menggunakan tenaga otot untuk mendayungkan perahu tersebut.

Tapi ada juga perahu yang dilengkapi dengan mesin sebagai penggeraknya, namun itu jarang ada.

Di tepi sungai Ogan biasanya kita akan dengan mudah menemukan perahu – perahu yang ditambatkan dipinggir sungai.

Mengemudikan perahu membutuhkan latihan agar mahir dalam mengendalikan laju perahu.Jika kita tidak terbiasa maka, akan membuat perahu kita terbawa arus sungai ke hilir.


Rakit Di Sungai Ogan


Rakit Bersandar Di Sungai Ogan Baturaja

Rakit juga merupakan alat transportasi murah yang ada di sungai Ogan, hanya dengan bermodal bambu yang disusun dan diikat maka, kita bisa menggunakannya untuk menyeberang.

Akan tetapi peranan Rakit di Sungai Ogan ini terbilang sangat jarang di pakai dan hanya sering di gunakan sebagai tempat mencuci pakaian saja.

Panjang rakit yang sering digunakan disungai ini hanya sekitar 4 – 6 meter saja, tergantung ukuran bambu tersebut.

Dan hanya bambu – bambu tua sajalah yang biasanya digunakan untuk pembuatan rakit disungai.Bambu – bambu tua umumnya lebih tahan dan awet kalau terendam di dalam sungai.

Memang kita tidak akan menemukan rakit – rakit yang berlalu lalang di area sungai ogan ini, karena rakit – rakit tersebut lebih sering di ikatkan dipinggir sungai ketimbang digunakan untuk ke seberang sungai.

Demikianlah artikel singkat ini dibuat semoga bermanfaat jika ada kesalahan pada Ide dan Penulisan saya mohon maaf.

Comments


EmoticonEmoticon